halooo temen temen, kembali berjumpa dengan saya .. kali ini saya akan membuat postingan dari tugas kuliah kewirausahaan yaitu tentang wirausaha. udah tau kan kewirausahaan itu apa?
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.
Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini
baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya. dari pengertian tersebut berarti wirausaha memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. apakah dari temen temen ada yang ingin menjadi seorang wirausahawan/entrepreneur? nah semoga saja postingan kali ini membantu dan bermanfaat bagi temen temen .. :D
Motivasi Wirausaha
Setiap manusia/ insan sudah dibekali oleh
Tuhan dengan komposisi bentuk kecerdasan yang unik (UNIKUM). Howard Gardner
membagi intelgensi pada anak, pertama ada 7, kemudian ia menemukan satu
tambahan intelgensi naturalis sehingga menjadi 8 talenta. 8 intelgensi tersebut
yakni:
1.
Linguistic (Kecerdasan Linguistik)
Adalah
kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna
bagi para penulis, aktor, pelawak, selebriti, radio dan para pembicara hebat.
Kecerdasan juga membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik.
2.
Logical-Mathematical (Kecerdasan Logika
dan Matematika)
Kecerdasan yang satu ini adalah
ketrampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini
adalah kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan dengan
tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan yang digunakan oleh
Akuntan pajak, pemrogaman komputer dan ahli matematika.
3.
Musical (Kecerdasan Musik)
Kecerdasan
musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik,
mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati musik. Dalam bentuknya yang
lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso piano di dunia
seni dan budaya.
4.
Intra Personal (Kecerdasan Intra
Pribadi)
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan
untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri
kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi para wira usahawan dan
individu lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan
pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru.
5.
Inter Personal (Kecerdasan Antar Pribadi)
Kecedasan
ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerj untuk orang lain. Kecerdasan
ini melibatkan banyak hal, mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin,
dan kemampuan mengorganisir orang lain.
6.
Bodily-Linguistic (Kecerdasan Kinestetik/
Jasmani)
Kecerdasan jasmani adalah
kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman, pantomim aktor) dan juga
kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kay, ahli bedah)
7.
Spatial (Kecerdasan Spasial)
Ini
adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi. Kecerdasan ini melibatkan
kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau
menciptakannya dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta
pelukis memiliki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
8.
Naturalis (Kecedasan Naturalis/ Alami)
Kecerdasan naturalis melibatkan
kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga, burung,
pohon, hewan serta flora dan fauna lainny. Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak
profesi seperti ahli biologi, penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.
8 kecedasan inilah yang akan diajarkan
pada pendidikan kewirausahaan, karena pendidikan kewirausahaan adalah untuk
mengasah kemampuan otak kanan agar seimbang dengan otak kiri. Tetapi karena
pendidikan kewirausahaan ini kurang diterapkan dengan baik oleh pendidikan di
Indonesia maka akan mempengaruhi terhadap jumlah pengangguran di Indonesia
sendiri. Karena makin tinggi tingkat pendidikan maka makin rendahnya tingkat
kemandirian dan semangat wirausahanya, maka dari itu semakin tinggi tingkat
pendidikan maka pendidikan kewirausahaan itu sangat andil besar dalam
meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia. Karena di Indonesia sendiri jumlah
wirausaha/ entrepreneur hanya 0.5% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar
hanya 400 ribuan penduduk saja yang berwirausaha, padahal idealnya dalam sebuah
negara jumlah wirausaha harus mencapai 2% dari jumlah penduduk atau sekitar 4,5
juta penduduk.
Dengan melihat jumlah wirausaha
yang begitu sedikit dibanding dengan jumlah pengangguran yang setiap tahunnya
selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan, maka yang Indonesia
perlukan adalah Entrepreneur/ Wirausaha. Entrepreneur sendiri adalah Orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses. Lalu,
manfaat Entrepreneur bagi kita sendiri yaitu :
1. Kita memiliki kehidupan yang luar biasa
2. Menciptakan nilai dari sesuatu yg tak berharga
3. Kaya
4. Kita menciptakan perbedaan
5. Kita mengubah dunia secara positif
6. Kita mampu menciptakan lapangan pekerjaan
7. Kita akan mewariskan sesuatu yang berharga kepada
anak cucu kita
Di dalam kita berwirausaha/ entrepreneur hal yang terpenting untuk dilakukan adalah
kita harus memiliki sebuah mimpi/ impian. Tidak masalah berapa besar &
banyak impian yang Anda miliki karena yang menjadi masalah adalah
berusaha mengejar semuanya pada saat bersamaan sehingga Anda kehilangan fokus
dan pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi sering kita menganggap
bahwa berwirausaha itu sulit dilakukan dan banyak masalah yang harus dihadapi,
itu hanya mitos negatif yang salah. Contoh mitos mitos negatif yang salah
antara lain: bisnis harus ada bakat, bisnis harus mendapatkan bimbingan dan
pendidikan, bisnis selalu membutuhkan modal, bisnis penuh dengan resiko,dll.
Mitos negatif itulah yang harus dihilangkan, karena hal itu akan menghambat
kita dalam berwirausaha nantinya dan di dalam hidup selalu ada resiko yang
harus kita hadapi. Yang perlu kita hayati adalah tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin dan bagaimana cara kita untuk menembus batas kesulitan itu.
Di dalam kehidupan pasti ada kesulitan-kesulitan
yang harus dihadapi dan kita kalahkan, karena kesulitan itu hanyalah tembok
penghalang menuju kesuksesan itu. Dan penghambat itu biasa kita sebut dengan
Mental Block, yang berarti cara berfikir dan berperasaan yang terhalangi oleh
ilusi-ilusi yang sebenarnya hanya membuat kita terhambat dalam melangkah menuju
kesuksesan. Mental Block sendiri bisa disembuhkan dengan adanya Kemauan, Bangun
dari keterlenaan, Temukan, dan Mengakui keadaan. Ketika kita bisa dalam
mengatasi Mental Block ini maka akan muncul jiwa seorang Entrepreneur. Tetapi
jiwa Entrepreneur ini harus terus dibentuk dan terus mengalami proses yang
tidak singkat, asalkan ada Impian maka semua bisa terjadi.
Ketika jiwa entrepreneur sudah terbentuk dan siap
menjadi seorang wirausaha, berarti orang tersebut harus memiliki pola pikir
seorang entrepreneur, pola pikirnya adalah sebagai berikut:
-
Selalu di
pinggir jurang
-
Memanfaatkan
resiko menjadi peluang
-
Cerdas dalam
melihat peluang di depannya
-
Tidak cepat
puas
-
Tidak berhenti
berinovasi melainkan terus berpikir kreatif dan berinovatif
Apabila jiwa dan pola pikir entrepreneur sudah
terbentuk maka yang harus diketahui/ dipelajari adalah tugas entrepreneur itu
seperti apa. Ketika semua sudah lengkap maka kita harus memulai untuk menjadi
sorang wirausaha yang baru. Menjadi sorang wirausaha yang masih baru, maka
banyak sekali godaan dan tantangan di jaman seperti ini maka dari itu seorang
wirausaha yang baru seharusnya sudah memiliki mental seorang pengusaha yang
kuat. Di dalam berwirausaha kita memerlukan sebuah komunitas bisnis/ mitra
bisnis yang dapat bermanfaat dalam bisnis kita nantinya. Karena komunitas
bisnis ini akan membentuk sinergi dalam usaha sehingga dapat memunculkan banyak
peluang kedepannya, serta komunitas bisnis bisa menjadi sarana pertukaran
informasi dan wadah pembelajaran. Berikut ini adalah tips dalam memulai bisnis
yang efektif, yaitu:
1.
Berguru kepada
orang yang terbaik dan tepat
2.
Mengetahui
secara keseluruhan peta bisnis tersebut
3.
Mengetahui
peluang dan risiko secara lebih detail
4.
Mengetahui
strategi memperoleh peluang yang besar, dan bayangkan kita akan mendapatkannya
5.
Mengetahui
strategi untuk mengurangi risiko kerugian
6. Jangan hanya
membayangkan kerugian, tapi bayangkan kenikmatannya, sehingga kita tetap
semangat dalam kondisi apapun
7.
Melakukan
langkah awal dalam bisnis
8.
Bila menjumpai
masalah, hadapi dan bertanyalah kepada guru terbaik di bidangnya
9.
Melakukan
langkah berikutnya, evaluasi, belajar, melakukan lagi, dan terus berputar.
Setelah kita memilih bisnis apa yang paling tepat
buat kita, serta mengetahui halangan atau hambatan yang akan dihadapi serta
resikonya, berarti langkah nyata kita yaitu memulai bisnis yang pilih ini dari
awal dan terus menghargai apa yang namanya berproses itu. Dengan menjadi
seorang wirausaha kita bisa mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan
membuat Indonesia menjadi penghasil entrepreneur terbesar di dunia. Mari
jauhkan diri kita dari Not Action Talk
Only yang artinya banyak bicara tetapi tidak dilakukan hanya sebatas
perkataan saja, tetapi Just Do It
yang artinya lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Karena Ambisi,
Kenyataan, Usaha (AKU) adalah kunci sukses dalam hidup ini.
gimana nih menurut temen temen artikel dari saya? manteb kan? wahahahah ...
ohh iyee.. jangan lupa ya buka postingan ane yang lain seperti Kumpulan Humor, Firman Tuhan dalam kehidupan, Sejarah Pelangi, dan juga yang paling HOT Tips & Trick Gear Enchanter .. haha
#promosi dikit gak papa kan ... yang penting semua heppy :p
okee .. tetep stay tune @My Blog eeeaaahhh ..
God Bless
1 komentar:
walaupun tugas tapi tidak copy paste (copas) buoosss !!! :))
Silakan Bekomentar.!!!
Semakin banyak berkomentar, semakin banyak backlink, semakin cinta Search Engine terhadap blog anda
Posting Komentar